bittersweet

Rabu, 12 Desember 2012

Budaya Mencontek Penyakit Dalam Dunia Pendidikan



I.                   PENDAHULUAN
Mencontek adalah problem yang mengakar pada akademika yang luput dari perhatian praktisi pendidikan kita. Budaya mencontek akan melahirkan generasi-generasi muda yang tidak tahan uji, generasi-generasi prematur yang menginginkan segalanya dengan instan tanpa harus merasakan arti sebuah perjuangan. Penyakit mencontek harus segera diobati agar dampaknya tidak bertambah besar lagi. Beberapa perbuatan yang termasuk dalam kategori mencontek antara lain adalah meniru pekerjaan teman, bertanya langsung pada teman ketika sedang mengerjakan tes/ujian, membawa catatan pada kertas, pada anggota badan atau pada pakaian masuk ke ruang ujian, menerima dropping jawaban dari pihak luar, mencari bocoran soal, arisan (saling tukar) mengerjakan tugas dengan teman, menyuruh atau meminta bantuan orang lain dalam menyelesaikan tugas ujian di kelas.
II.                PEMBAHASAN
Menyontek Massal adalah sebuah pembodohan dan penipuan. Lagi-lagi dunia pendidikan Indonesia tercoreng dengan mencuatnya kasus menyontek massal yang di lakukan oleh beberapa sekolah seperti  di MI ………………………Bahkan sang pelapor seperti di beritakan di media masa bahwa keluarga AL sebagai  pelapor  diusir dari rumahnya di Gadelsari Barat.

Menyontek  merupakan tindakan demi kebaikan, ini adalah sesuatu yang salah kaprah.  Menyotek massal terjadi sebab adanya anjuran bahwa UN diterjemahkan oleh Dinas Pendidikan dan sekolah bahwa siswanya harus 100 persen lulus. Itulah yang kemudian menyebabkan munculnya target yang penting lulus sehingga disadari atau tidak jadi meminggirkan moralitas.  Siapa yang tidak ingin melihat anaknya Lulus Ujian Nasional, Semua orang tua pasti menginginkan anaknya dapat lulus ujian nasional bahkan dengan nilai terbaik, namun jika proses kelulusan di laksanakan dengan jalan yang tidak benar dengan melanggar nilai dan kaidah dalam dunia pendidikan tentu hal ini sangat tidak di benarkan.
Menyontek adalah tindakan kejahatan dan penipuan diri sendiri sebab dengan menyontek otomatis iswa diajarkan melakukan penipuan dan akan belajar untuk tidak mandiri. Jika hal ini dibiarkan terus menerus efek pada seorang anak yang masih duduk di dunia pendidikan akan berakibat fatal, yang nantinya akan menghalkan segara cara untuk mencapai tujuannya karena dari kecil sudah diajarkan dengan melakukan2 pelanggaran seperti menyontek ini.
Menyotek adalah Pembodohan Menyontek  adalah salah satu fenomena pendidikan yang sering dan bahkan selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari-hari, tetapi jarang mendapat pembahasan dalam wacana pendidikan kita di Indonesia. Kurangnya pembahasan mengenai Menyontek mungkin disebabkan karena kebanyakan pakar menganggap persoalan ini sebagai sesuatu yang sifatnya sepele, padahal masalah menyontek  sesungguhnya merupakan sesuatu yang sangat mendasar. Dari  sini tampak bahwa masalah Menyontek sesungguhnya adalah isu lama yang tetap aktual dibicarakan dalam system persekolahan di Indonesia. Dalam konteks kehidupan bangsa saat ini, tidak jarang kita mendengar asumsi dari masyarakat yang menyatakan bahwa koruptor-koruptor besar, penipu-penipu ulung dan penjahat krah putih (white crimers) yang marak disorot saat ini adalah penyontek-penyontek berat ketika mereka masih berada di bangku sekolah. Atau sebaliknya, mereka yang terbiasa menyontek di sekolah, memiliki potensi untuk menjadi koruptor, penipu, dan penjahat krah putih dalam masyarakat nanti. Meskipun asumsi seperti di atas bersifat sangat spekulatif dan masih jauh dari nalar ilmiah, namun paling tidak pernyataan itu dapat menggelitik   kepedulian mereka yang berkecimpung di dunia pendidikan terhadap masalah Menyontek di sekolah.
Semoga Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua, jangan dipandang enteng mengenai perihal menyotek ini. Kita jangan tutup mata masalah contek menyontek yang sudah terjadi bertahun-tahun dalam dunia pendidikan kita demi ambisi sekolah dalam hal mendapatkan predikat terbaik bagi sekolahnya. Namun apalah artinya mendapat predikat terbaik jika nyata-nyata siswa yang di hasilkan adalah NOL alias kosong dan cuma ada di atas kertas saja.
Saya tidak menyalahkan sistem pendidikan yang ada di negara kita ini, saya yakin sistem dan tujuan sangat bagus namun hanya oknum-oknum di dalam tubuh dunia pendidikan yang menyalahgunakan kekuasaan dan membelokan informasi demi kepentingan pribadinya.

III.             PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa menyontek itu lebih banyak dampak negatifnya ketimbang dampak positifnya.
Mencontek juga dapat menimbulkan sifat-sifat licik pada siswa. Tidak jujur dalam berbuat sesuatu dan dapat menjadikann siswa tidak mau belajar.
Walaupun menyontek dianggap sangat sepele, akan tetapi hal ini tidak bisa didiamkan begitu saja. Karena menyontek bukan menjadikan anak semakin pintar dalam pelajaran akan tetapi semakin menjerumuskan siswa dalam ketidak jujuran dalam bertindak.

B.     Saran
Kepada seluruh pendidik  sekolah MI…………………. sebaikknya lebih memperhatikan masalah yang dianggap sepele ini. Apalagi jika menyangkut dengan UN. Karena secara disadari atau tidak kita sama saja melibatkan siswa ke jalan yang salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar